PKH ITU DOUBLE WAAAAOOOOOWWWW…..
Penulis :
Arnita Rohanawati, S.Pd.Si
Pendamping
Kecamatan Tirtomoyo, Kab. Wonogiri, Prov. Jawa Tengah
Hampir dua
tahun saya menjalani pekerjaan ini sebagai pendamping PKH di kecamatan
Tirtomoyo. Pekerjaan yang sebenernya jauh dari disiplin ilmu yang saya pelajari
di bangku kuliah. Suka duka tak dapat dipisahkan dari konsekuensi bekerja di
bidang sosial. Banyak tantangan, itu sudah pasti. Bagi saya yang minim
pengalaman di dunia sosial, apalagi yang berhubungan langsung dengan
masyarakat, memberikan shock therapy
di awal-awal saya mulai bekerja. Saya yang cenderung pemalu dan jarang tampil
di depan orang banyak ‘dipaksa’ harus berbicara dihadapan Kepala Desa,
perangkat desa dan tentunya dengan masyarakat penerima bantuan PKH. Selain itu
juga karena saya tidak menguasai semua medan di Kecamatan Tirtomoyo. Tapi
disitulah bentuk tantangan menarik yang hanya bisa ditaklukan oleh diri saya
sendiri. Beruntung dua partner kerja saya ( Mas Bimo Edy Kuncoro, SE dan Mas
Tri Haryanto, SH) memberikan banyak motivasi, arahan dan masukan buat saya yang
baru pertama kali terjun di dunia sosial. Mereka yang sudah banyak pengalaman
berhadapan dengan masyarakat memacu saya untuk bisa seperti mereka. Rasa tidak
percaya diri muncul saat saya pertama kali harus melakukan pertemuan awal di
desa dampingan saya. Tetapi, kalau tidak ‘dipaksa’ selamanya saya tidak akan
bisa. Meskipun sedikit tidak tertata rapi alur sosialisasinya, akhirnya proses itu
selesai juga. Dan setiap selesai melakukan sosialisasi, saya selalu minta untuk
di nilai seperti pendapat atau masukan dari mas Bimo atau mas Tri tentang
sosialisasi yang baru saya lakukan. Setidaknya bisa sebagai pembelajaran buat
saya untuk bisa lebih baik lagi untuk selanjutnya.
Seiring berjalannya
waktu, saya semakin menikmati pekerjaan ini. Berkomunikasi langsung dengan
masyarakat ternyata tidak sesulit yang saya bayangkan. Bahkan pekerjaan ini
terasa sangat menyenangkan. Pertemuan kelompok menjadi agenda rutin setiap bulan
bagi saya. Semakin dekat dengan RTSM maka akan mempermudah komunikasi yang pada
akhirnya juga akan mempermudah pekerjaan saya. Pengalaman-pengalaman menarik
saya dapat disini. Dari cerita tentang kehidupan sehari-hari dari ibu-ibu PKH,
perkembangan anak-anak peserta PKH, suka duka mereka bekerja mencari nafkah,
suka duka anak-anak yang harus menempuh perjalanan jauh dengan jalan kaki ke
sekolah, bahkan sampai ada yang curhat tentang suaminya yang pergi entah kemana
tak ada kabarnya J. Medan yang sulit sebenarnya menjadi kendala
buat saya, tapi semua ketakutan untuk menjangkau lokasi yang sulit itu terbayar
dengan senyuman ibu-ibu yang sudah menanti kedatangan saya setiap bulannya.
Rasa capek terbayar dengan senyuman mereka. Bahkan terkadang kalau pulang masih
ditambahi dengan oleh-oleh hasil kebun mereka, seperti buah-buahan, kacang
rebus sampai kripik singkong, Alhamdulillah J.
Tantangan
terbesar buat saya sampai saat ini adalah, membujuk anak agar mau kembali ke
bangku sekolah. Pada awalnya saya pikir ‘apa susahnya sih cuma nyuruh anak
sekolah aja?’. Tetapi pada kenyataannya tidak semudah yang saya bayangkan,
sampai saat ini saya hanya sampai pada kata ‘nyaris’
untuk mengajak anak kembali sekolah. Berbagai trik dan rayuan maut pun tak
berhasil mengajak mereka kembali ke sekolah. Faktor lingkungan yang banyak anak
seusia mereka yang tidak sekolah, serta lokasi sekolah yang jauh menjadi
kendala mereka untuk kembali bersemangat menuntut ilmu di bangku sekolah. Pernah
suatu ketika saat saya berkunjung ke salah satu rumah RTSM dan meminta si anak
untuk kembali sekolah, dan jawaban yang saya dapatkan adalah ‘ saya gak mau
sekolah lagi, enak bekerja dapet duit, kalau mau mamak (ibunya si anak) saja
yang sekolah biar aku yang bayarin’. Gubraaaakkk deh, tepok jidat saya denger
jawabannya seperti itu,,heeeeeemmmmmmmmm……. Hanya bisa berharap dan tentunya
harus dengan kerja keras lagi untuk bisa mengurangi anak-anak peserta PKH yang
putus sekolah.
MESKIPUN TAK
SEMUDAH YANG KITA BAYANGKAN,,,,TAPI KITA HARUS TETAP MENCOBA,,,,,SEMANGAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAT
Tidak ada komentar:
Posting Komentar